Puisi : Cerita Tentang Ibuku
Aku
menatap binar di garis wajah ibuku
Senyumnya
merekah, matanya berkaca
Kedua
tangannya memeluk erat tubuhku
Kutahu,
betapa terharunya ibuku
Lembaran
demi lembaran berwarna itu membuatnya merona
Kusadari
itu, sebab betapa berwarnanya kehidupan kami
Bukan
emas berlian, sepatu kaca, dan gaun pesta yang ada di benaknya
Kusadari
itu, sebab kampung tengah kami telah terbiasa bertemankan garam dapur
“Ini
dari PKH Kemensos, Nak,” ucapnya
Lalu,
ia goreskan tinta pena
“Uang
sekolah, beli buku, beli tahu tempe,” tulisnya
“Semoga
Ananda sehat dan tetap bersekolah,” harapnya
Ibuku,
pada jemarinya masa depan negeri ini terpatri
Karena
ibuku adalah madrasah pertamaku
Ibuku,
pada letihnya kusandarkan harapan
Karena
ibuku adalah motivator hidupku
Hingga
satu saat nanti,
Nama
ibuku akan kuukir di setiap prestasiku
Hingga
satu saat nanti,
Ibuku
bercerita pada dunia bahwa PKH telah memberinya pelita
Pekanbaru, 19/11/2015
Karya : Listi Mora Rangkuti, S.S.
Pendamping PKH Kec. Rumbai Pesisir
Pendamping PKH Kec. Rumbai Pesisir
0 comments :
Posting Komentar